Senin, 25 November 2013

Membandingkan berbagai buku

KATA PENGANTAR



Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah swt, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Makalah Bahasa Indonesia”.
Makalah ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah “Bahasa Indonesia”.















Bekasi, Oktober 2013
Penulis


Bab I
Pendahuluan


A.   Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga ke tingkat perguruan tinggi untuk membekali mereka agar mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.  Karena faktanya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar terutama dalam tulisan.

B.   Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khusunya para mahasiswa Universitas Gunadarma agar nantinya dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar terutama dalam hal penulisan untuk membuat penulisan ilmiah (PI) dan skripsi. Terutama dalam hal penulisan catatan kaki, dan daftar pustaka.





Bab II


Membandingkan dan Menganalisa Catatan Kaki dan Daftar pustaka dari 3 Buku yang Berbeda.

A.    Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/ bibliografi.
B.   Pengertian Daftar Pustaka
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.

C.   Pengertian Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya




BAB III
ISI


Dalam penulisan makalah ini kami membandingkan catatan kaki, daftar pustaka dan kutipan dari 3 buku yang berbeda. Yaitu :
1.      Rahasia Keutamaan Amal
2.      Agar Waktu Anda Lebih Bermakna
3.      Selamat Tinggal Bank Konvensional.

Perbandingan Catatan Kaki
Pada buku pertama yaitu buku Rahasia Keutamaan Amal, penulis mencantumkan catatan kaki yang hampir kebanyakan bersumber dari tafsir dan hadits. Sedangkan di buku kedua yaitu Agar Waktu Anda Lebih Bermakna, penulis juga kebanyakan mencantumkan catatan kaki yang bersumber pada tafsir. Hanya saja penulis sedikit memberi penjelasan pada catatan kaki. Sedangkan di buku yang ketiga, hampir kebanyakan catatan kaki yang dibuat oleh penulis bersumber dari web.

Perbandingan Kutipan
Untuk kutipan, ketiga buku diatas yaitu Rahasia Keutamaan Amal, Agar Waktu Anda Lebih Bermakna, dan Selamat Tinggal Bank Konvensional memiliki kesamaan. Yaitu tiga buku tersebut menggunakan jenis kutipan langsung.

Perbandingan Daftar Pustaka
Perbandingan daftar pustaka pada ketiga buku ini cukup berbeda. Pada buku pertama yaitu Rahasia Keutamaan Amal, tidak ada daftar pustaka pada buku tersebut. Sedangkan pada buku kedua yaitu Agar Waktu Anda Lebih Bermakna, daftar pustaka nya kebanyakan hanya bersumber dari tafsir. Dan pada buku ketiga yaitu Selamat Tinggal Bank Konvensional terdapat sumber yang beragam. Seperti dari Internet, Buku, Tafsir dan juga dari Undang – Undang.




BAB IV


KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari membandingkan ketiga buku diatas adalah, bahwa setiap buku pasti memiliki perbedaan, baik itu perbedaan gaya bahasa, sudut pandang, bahkan dalam catatan kaki, kutipan, dan daftar pustaka. Adanya perbedaan tersebut justru menjadi pembeda antara buku satu dengan yang lainnya. Asalkan tetap mengikuti aturan yang telah ditetapkan.  




Hubungan 9 Aspek

Hubungan 9 Aspek yang Dipelajari dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia dengan Tujuan Khusus Pembelajaran mata Kuliah Bahasa Indonesia

Apakah penulisan ilmiah itu ? Penulisan ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil riset penelitian ilmiah yang telah dilakukan nya. Dalam mata kuliah bahasa indonesia di universitas gunadarma yang saat ini sedang saya pelajari, ada 9 aspek yang dipelajari untuk mencapai tujuan khusus dari pembelajaran mata kuliah bahasa indonesia yaitu mampu menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulisan terutama sebagai pengungkap penulisan ilmiah. Dan berikut adalah 9 aspek yang dipelajari dalam mata kuliah bahasa indonesia 1.
1.      Ragam Bahasa
2.      Ejaan
3.      Diksi
4.      Kalimat
5.      Alinea
6.      Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah
7.      Kerangka Karangan
8.      Kutipan & Catatan Kaki
9.      Abstrak & Daftar Pustaka
Pada judul diatas saya akan menggabungkan ke sembilan aspek yang ada di atas dengan tujuan khusus dalam matakuliah Bahasa Indonesia 1 menurut pendapat saya sendiri.
Kita ambil contoh nomer 4 yaitu kalimat, karna bila kita menggunakan kalimat yang kurang baik atau tidak sesuai dengan EYD (ejaan yang disempurnakan) maka tulisan atau karya ilmiah seseorang tidak akan dengan mudah di pahami oleh si pembaca. Maka akan terjadi sebaliknya jika kita menggunakan kata atau kalimat yang baik dan benar, maka orang yang membaca karya ilmiah tersebut akan dengan cepat nya memahami  isi dari karya ilmiah tersebut . maka menurut saya tercapai nya tujuan khusus dari matakuliah bahasa indonesia dalam penggunaan kalimat yang baik dan benar  dan mudah di pahami oleh si pembaca sebagai pengungkap penulisan ilmiah .


Memotret Peselancar Dengan Hasil Yang Bagus

MEMOTRET PESELANCAR DENGAN HASIL YANG BAGUS

          Tahukah anda cara memotret peselancar dengan hasil yang bagus, memotret para peselancar yang sedang beraksi denga gaya nya di dalam air tidak lah mudah. Para fotografer harus memiliki nyali dan mental yang cukup besar. Agar mendapat kan hasil gambar yang bagus, dan tidak sedikit resiko yang di terima oleh fotografer  yang memotret para peselancar saat beraksi didalam air menggunakan papan selancar nya.

            Cara yang harus dilakukan untuk memotret peselancar saat berada di air seorang fotografer harus ikut menyelam ke air dan berada dekat dengan peselancar, gulungan ombak yang tinggi pun harus di taklukan fotrografer agar dapat memotret peselancar saat melewati gulungan ombak dan mendapatkan hasil gambar yang masksimal. namun para fotografer pun harus berhati-hati saat berada dekat dengan para peselancar.

            Resiko bagi seorang fotografer peselancar sangatlah tinggi, fotografer bisa saja terbarak oleh peselancar saat beraksi bila tidak menjaga jarak, namun ada hal lain yang dapat dilakukan untuk memotret peselancar saat beraksi dan tidak mendapat resiko yang besar. Yaitu dengan menyewa sebuah kapal dan berlayar dekat dengan peselancar, namun hasil nya tidak akan sebagus dengan hasil fotografer yang berenang dekat dengan peselancar.


            Didunia fotografer lebih banyak fotografer yang berasal dari luar negri yang melakukan hal ini dibanding fotografer dalam negri (INDONESIA), sangat di persilahkan bagi anda fotografer dalam negri yang memiliki adrenalin yang cukup tinggi  untuk melakukan hal ini, karena  di indonesia fotografer yang memotret para peselancar saat beraksi masihlah sangat sedikit peminat nya. 

Selasa, 04 Juni 2013

REMUNERASI UNTUK REFORMASI BIROKRASI

Good Governance














Remunerasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan pemerintah terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan clean government and good governance.
Namun pada pelaksanaannya, perubahan dan pembaruhan (Reformasi Birokrasi) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa tersebut, tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik (efektif dan efesien) tanpa kesejahteraan yang layak dari pemerintah.
Remunerasi sendiri sejatinya adalah salah satu dampak dari Reformasi
Birokrasi. Hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Dr, Muh. Marwan, M.Si, Direktur Jenderal Binja Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri pada acara “Peningkatan Pemahaman Produk Hukum terkait kebijakan Remunerasi di lingkungan Ditjen Bina Pembangunan Daerah tahun Anggaran 2013” yang dilaksananakan di Jakarta Selatan, pada 4 Februari 2013.
“Reformasi Birokrasi merupakan prasyaratan utama bagi terselenggaranya pemerintahan yang baik, selain itu Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan perubahan sistematik dan terencana menuju tatanan administrasi public yang lebih baik , untuk itu perlu adanya remunerasi atau hadiah bagi yang sudah melaksanakannya dengan baik,” jelas Dr. Muh. Marwan, M.Si pada acara yang dihadiri 50 orang pegawai eselon I, eselon II dan eselon III Ditjen Bina Pembangunan Daerah tersebut.
Lebih jauh Dr. Muh. Marwan, M.Si,menjelaskan bahwa Reformasi Birokrasi bertujuan untuk mengatasi permasalahan birokrasi di Indonesia dimana ada beberapa hal yang menjadi permasalahan yaitu  :
  1. Peraturan perundang-undangan yang belum berjalan efektif.
  2. Pola pikir dan budaya kerja birokrasi yang belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efektif, produktif dan professional.
  3. Masih adanya praktek penyalahgunaan wewenang pemerintahan.
  4. Pelayanan public yang belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan masyarakat.
  5. Manajemen sumber daya manusia aparatur yang belum dilaksanakan secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme aparatur.
Acara “Peningkatan Pemahaman Produk Hukum Terkait Kebijakan Remunerasi di lingkungan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Tahun Anggaran 2013” menurut Ketua Pelaksana yang juga Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Dr. H. Syofjan Bakar, M.Sc, secara umum bertujuan untuk meningkat pemahaman dan wawasan aparatur Negara dilingkungan Ditjen Pembangunan Daerah terkait dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi khususnya tentang Remunerasi di Lingkungan Ditjen Pembangunan Daerah Tahun Anggaran 2013.
Lebih lanjut Dr. H. Syofjan Bakar, M.Sc, menjelaskan bahwa acara ini dilaksanakan melalui penyampaian materi yang menyampaikan tata cara pelaksanaan daftar hadir mesin absensi elektronik finger print. Selain itu acara juga menyampaikan materi implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010, tentang Rencana kebijakan remunerasi. Selanjutnya acara juga menyampaikan materi tentang peringkat jabatan atau grading dalam pemberian tunjangan kinerja. Sementara itu dasar hokum pelaksanaan acara ini adalah Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Desain Remunerasi 2010-2025.

Para Pemimpin Kampus

Seperti Apakah Para pemimpin kampus itu.

Posisi sebagai pemimpin di mana-mana dianggap memiliki kelebihan atau keistimewaan, sehingga banyak orang meminatinya. Begitu juga di kampus, banyak orang kepingin menduduki posisi itu. Oleh karena itu, sekalipun memimpin itu adalah  amanah,  dan amanah itu harus ditunaikan, dan tidak boleh  dikejar-kejar, tetapi nyatanya banyak orang yang mengejarnya. Bahkan cara yang ditempuh juga menyolok, sehingga ambisinya itu  kelihatan sekali.
 
Di zaman sekarang ini mengejar posisi sebagai pemimpin dianggap biasa.  Dulu, hal seperti itu tidak terjadi. Kalau pun  ada tidak terbuka seperti sekarang ini. Orang masih memiliki rasa malu, manakala disebut  berambisi. Sekarang rasa malu itu  rupanya sudah semakin hilang. Untung saja, gambaran  seperti itu belum terjadi di banyak kampus perguruan tinggi.  
 
Semestinya untuk menduduki posisi penting seperti itu,  seseorang  yang dianggap cakap dan memiliki kelebihan, disusulkan oleh orang lain untuk menjadi pemimpin. Namun anehnya pada saat sekarang ini,  adalah merupakan hal   biasa, seseorang  mengusulkan dirinya sendiri agar ditunjuk atau dipilih menjadi pemimpin.  
 
Lebih  eronis lagi,  posisi pemimpin  diangap sebagai pekerjaan yang akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan.  Atas dasar anggapan itu, selain diperebutkan, jabatan  juga dibeli. Mereka mengkalkulasi  antara pengeluaran  dengan pendapatannya. Manakala  ada  kemungkinan  beruntung, maka akan  diambil. Untuk meraih posisi itu, mereka juga tidak bekerja sendiri, melainkan juga membentuk  tim sukses. Semua kegiatan itu memerlukan uang. Tanpa uang jangan berharap berhasil menduduki posisi penting itu.
 
Saya merasa senang sekali, di kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, tatkala terjadi pemilihan pemimpin kampus, tidak terdengar berita yang menyedihkan sebagaimana digambarkan di muka. Persaingan antar sesama calon yang sama-sama berminat menjadi pemimpin kampus,  sedikit banyak, memang  di sana sini  terasakan. Akan tetapi, suasana yang berlebihan,   selama ini belum saya temukan.  
 
Persaingan untuk meraih jabatan di kampus,  saya akui,  memang ada. Akan tetapi, saya   menilai masih wajar. Bahkan ada fenomena yang cukup menarik. Mereka ingin mengetrapkan ajaran Islam bahwa,  jabatan atau amanah tidak boleh dicari, dikejar, dan apalagi diperebutkan. Agar terjadi suasana yang  Islami itu, maka para calon pejabat tidak

diminta menawarkan dirinya, melainkan  dicalonkan. Beberapa dosen yang diusulkan oleh teman-teman  sejawatnya, maka mereka itulah  yang dijadikan calon.  Bbeberapa calon pejabat itu kemudian diminta menyusun visi, misi, program kerja,  dan melengkapi berbagai persyaratan lainnya, kemudian diajukan untuk  diikutkan sebagai kandidat dalam pemilihan  oleh senat.  
 
Proses sebagaimana disebutkan terakhir itu kiranya  lebih edial. Seseorang agar dipilih menjadi pemimpin harus  selalu meningkatkan kualitas dirinya. Mereka yang berkualitas dalam berbagai hal, tentu akan diusulkan oleh kawan sejawatnya, dan sebaliknya bukan mengusulkan dirinya sendiri. Tentu proses tersebut akan menjadi lebih baik lagi manakala dalam pengusulan oleh beberapa teman sejawatnya itu didasarkan kriteria atau ukuran tertentu. Sebab tanpa ukuran yang jelas, juga akan terjadi rekayasa-rekayasa yang tidak sesuai dengan misi perguruan tinggi.
 
Tanpa ada kretiria yang jelas, seseorang diusulkan oleh banyak temannya bukan  atas dasar prestasi akademik, melainkan misalnya,  hanya atas dasar kesamaan organisasi, hubungan–hubungan primordial, dan atau kesamaan lainnya  agar sama-sama mendapatkan keuntungan. Manakala hal itu benar-benar terjadi, maka kampusnya sendiri yang akan terugikan. Memang di dalam kehidupan ini pintu-pintu atau peluang menyimpang dari garis yang seharusnya dipegang bersama selalu muncul pada setiap saat dan atau dalam setiap  kesemptan.
 
Pemimpin kampus semestinya tidak perlu  diperebutkan. Orang-orang kampus sehari-hari terbiasa berpikir rasional, obyektif, dan terbuka. Oleh karena itu, manakala terjadi rekayasa-rekayasa, maka  akan segera diketahui kelemahannya. Biasanya apa saja yang direkayasa selalu menyimpan kelemahan. Sedangkan kelemahan yang dimaksudkan itu pada saatnya akan segera diketahui  oleh banyak kalangan. Citranya menjadi tidak baik,  dan akan berjalan dalam waktu yang  lama.
 
Hal penting lainnya, bahwa pemimpin kampus seharusnya dipilih dari orang yang  berprestasi, misalnya yang bersangkutan tulisannya banyak, beberapa hasil penelitiannya tergolong berkualitas, buku-buku yang dihasilkan diminati banyak orang,  dan seterusnya. Manakala prestasi itu tidak ditemukan dan yang bersangkutan menghendaki untuk menjadi pemimpin, maka diperlukan rekayasa itu.  Rekayasa itu akan berhasil, tetapi suatu saat, kelemahan itu  akan diketahui, oleh karena,  orang kampus selalu berpikir rasional, obyektif,  dan terbuka.
 
Perebutan jabatan di kampus njuga tidak perlu dilakukan  oleh karena,  kampus berbeda dari institusi lainnya. Di lingkungan perguruan tinggi,  semua orang bisa berprestasi dan dikenal luas,  bukan saja tatkala menjadi pemimpin, melainkan dari karya-karya  lainnya. Seseorang yang rajin menulis, mampu melakukan penelitian yang hasilnya dipandang  hebat, dikenal kedalaman ilmunya sehingga banyak orang yang membutuhkan, maka semua itu adalah prestasi yang, --------bisa jadi,  melebihi pemimpin atau pejabat kampus. 
 
Dengan begitu, seorang yang tidak pernah terpilih menjadi pejabat kampus, sangat mungkin ketenarannya melebihi pimpinan birokrasi  kampusnya. Yang bersangkutan diundang kemana-mana untuk mengisi dialog, diskusi,  seminar, dan kegiatan ilmiah lainnya. Padahal pimpinannya sendiri, oleh karena sibuk atau apa, tidak pernah mendapat perhatian dari  sejawatnya. Orang  seperti yang dimaksudkan itu, menjadi pejabat justru rugi.  Kualitas keilmuannya  tidak bisa  berkembang sebagaimana yang dituntut oleh institusinya sendiri. 
 
Berangkat dari kenyataan itu, saya ingin mengatakan bahwa  untuk ikut mengembangkan kampus, seseorang  tidak harus menduduki jabatan tertentu, tetapi bisa lewat berbagai peluang yang selalu terbentang luas. Seseorang yang berprestasi di bidang penelitian, penulisan buku,  berhasil menciptakan inovasi baru, memiliki kemampuan  menjalin komunikasi luas, dan lain-lain  akan dipandang telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan kampusnya.
 
Atas dasar prestasinya itu, mereka juga akan disebut sebagai pemimpin kampus. Bahkan, bisa jadi,  akan sangat mungkin dianggap sebagai pemimpin kampus dalam arti yang sebenarnya,  dan bukan sebatas pemimpin pada aspek birokrasinya semata. Wallahu a’lam.    


Nara Sumber : http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3854:para-pemimpin-kampus&catid=25:artikel-imam-suprayogo


Mengingat Kembali Kelahiran Pancasila

HARUSKAH KITA MENGINGAT KELAHIRAN PANCASILA?

Pada tanggal 1 Juni 1945 dikenal sebagai hari kelahiran Pancasila. Pada hari itu, Bung Karno, yang kemudian menjadi Presiden Perama RI,  membacakan pidato, selama kurang lebih  satu jam,  berbicara tentang Dasar Negara yang akan dibangun kelak setelah merdeka. Menurut berbagai sumber, pidato itu mendapat sambutan meriah, dan pada tanggal itulah kemudian disebut sebagai hari kelahiran Pancasila.
 
Namun,  sekapun ajaran Pancasila digelorakan pada masa kepemimpinan selanjutnya, yaitu pada masa orde baru, ternyata  tidak terlalu dipedulikan tentang tanggal kelahirannya itu, dan juga siapa pencetus  Dasar Negara dimaksud.  Bahkan terjadi polemik tentang kelahiran Pancasila yang sebernarnya,  dan juga terkait siapa pencetusnya. Hal demikian itu melahirkan kesan, bahwa Pancasila penting, tetapi tidak demikian hal itu, terkait siapa penggali dan kapan diucapkan.  
 
Namun sebenarnya,  apapun bahwa pada tanggal 1 Juni 1945 ada peristiwa,  yaitu pidato dari seorang tokoh pejuang bangsa, yaitu Ir.H. Soekarno, berbicara tentang dasar negara yang akan dibangun kelak setelah merdeka. Dan, kemudian  kemerdekaan itu  benar-benar diraih,   dan Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Republik Indonesia  hingga sekarang ini.
 

Pancasila menjadi sedemikian penting bagi bangsa Indonesia. Bangsa yang majemuk memerlukan filsafat atau pikiran luas dan mendalam yang mendasari agar bersatu, dan hal itu penting  sebagai  syarat membangun untuk  meraih cita-citanya. Bangsa yang terdiri atas beraneka suku, adat istiadat, dan juga agama, pasti memerlukan filsafat yang kokoh untuk mempersatukannya.

Bangsa Indonesia dikenal sebagai  bangsa yang religious, tetapi terdapat beraneka ragam agama yang dianut oleh warga negaranya. Masing-masing agama memiliki ajaran  agar menjaga  persatuan, mencintai sesama, membangun kebersamaan, kedamaian, tolong menolong, menghargai orang lain, dan seterusnya.
 
Akan  tetapi,  sebagai makhluk sosial, maka wajar manakala  dengan agama yang berbeda-beda yang dianut oleh warga bangsa ini  selalu   melahirkan  proses-proses sosial, seperti berkompetisi, konflik, dan seterusnya. Maka,  di sinilah letak pentingnya Pancasila sebagai falsafah  untuk pemersatukan  bangsa yang majemuk ini.   
 
Sesuatu yang penting dalam kehidupan sosial, selain harus dikaji, dipahami, dihayati, dan dijalankan secara terus menerus. Bahkan,   harus ada proses-proses menginternalisasi kannya, misalnya melalui peringatan bersama terkait dengan sejarahnya. Manakala hal itu diabaikan, maka bisa jadi, sesuatu yang  penting itu terlupakan.  Terbukti di antaranya,  kita mendengar adanya  kasus seorang pejabat lupa atau salah  dalam mengucapkan sila-sila dari Pancasila yang hal itu mestinya  tidak boleh terjadi. 
 
Dalam kehidupan keagamaan, ada kegiatan rutin yang harus selalu dilakukan  sepanjang hidup, dan tidak boleh putus, misalnya shalat lima waktu, shalat jum’at, puasa di Bulan Ramadhan, membayar zakat, dan lain-lain. Kegiatan yang dirutinkan akan mengingatkan bagi siapa saja,  --------makhluk  berupa manusia ini,  sekalipun cerdas tetapi  memiliki sifat pelupa.
 
Oleh karena itu, memperingati hari lahir Pancasila, adalah  sangat penting. Lewat peringatan itu nilai-nilai  yang dijunjung tinggi itu akan tetap berada pada hati, pikiran,  dan selalu dijadikan pedoman pergaulan sehari-hari.  Pemimpin bangsa selalu memerlukan alat penggerak, pemersatu, dan arah yang ingin diraih.  Bangsa Indonesia telah memilikinya, ialah Pancasila. Dalam sejarah bangsa ini, pada tanggal 1 Juni 1945, ada pidato Ir. H. Soekarno tentang dasar negara,  dan disebut serta dijelaskanlah tentang Pancasila itu secara panjang lebar. Wallahu a’lam.    

Nara Sumber : http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3863:mengingat-kembali-kelahiran-pancasila&catid=25:artikel-imam-suprayogo 

Unik! Ada Jejak Wajah Bayi di Perut Ibu Hamil Ini

Sungguh Indah ciptaan allah subhanahu wa ta'ala..














Skotlandia,, Bila diperhatikan ini tampak seperti film alien, di mana ada alien pembunuh menyembul keluar dari perut astronot yang diresapi telurnya. Namun ini adalah kisah nyala, ketika wajah janin menempel di perut ibunya dan membentuk jejak. Unik!

Karen McMartin dan suaminya, David, tidak percaya ketika melihat ada jejak wajah sempurna tepat di pusar perutnya yang tengah hamil. Tampak seperti janin yang sedang memamerkan wajahnya, Karen berharap wajah bayinya yang belum lahir itu tampak lucu.

Pasangan asal Kilwinning, North Ayrshire, Skotlandia, terkejut dan sempat tidak percaya melihat peristiwa unik yang terjadi dalam beberapa minggu ini. Dari balik perut Karen tampak ada calon bayi yang sedang menatap mereka.

Bila diperhatikan, gambar mengejutkan ini tampak seperti adegan di film horor fiksi ilmiah yang dibintangi Weaver Sigourney di tahun 1979, di mana alien pembunuh keluar dari perut astronot yang diresapi telurnya.

Tapi jejak wajah di perut Karen tersebut bukanlah alien, melainkan hidung dan mulut janin yang dikandungnya, yang sedang bergerak berganti posisi, seperti dilansir Mirror.co.uk, Senin (11/3/2013).

Saat memasuki usia kehamilan 16 sampai 20 minggu, sebagian besar ibu hamil bisa merasakan gerakan janin yang dikandungannya. Kondisi ini terjadi karena janin di dalam kandungan masih bisa berpindah posisi, karena ruang geraknya masih lapang.

Barulah pada minggu ke-31, gerakan janin mulai berubah. Gerakan janin semakin jarang dan tidak terlalu aktif seperti dulu karena ia kehabisan ruang kosong dalam rahim dan tidak bisa lagi berbalik arah. Tetapi di masa ini ia bisa menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi lain.(mer/vta)

sumber: health.detik.com

Benarkah Sering-sering Periksa USG Kehamilan Bisa Bahaya?

benarkah jika terlalu sering periksa USG kehamilan berbahaya? 



Jakarta, Untuk mengetahui hamil tidaknya seseorang secara akurat, metode ultrasonografi dijamin memberikan jawaban yang valid. Seperti namanya, metode ini menggunakan gelombang yang dipancarkan ke dalam rahim ibu. Beberapa orang menganggap cara ini berbahaya jika terlalu sering digunakan.

"USG gunanya untuk mengetahui hamilnya di dalam atau di luar rahim, mengetahui kandungannya tunggal atau kembar dan mengetahui kelainan awal pada bayi, apakah terjadi hamil hampa atau hamil anggur," terang dr Frizar Irmansyah, SpOG, dokter kandungan dari RS Pusat Pertamina seperti ditulis pada Rabu (3/4/2013).

dr Frizar menjelaskan bahwa USG ini perlu dilakukan pada 3 bulan pertama kehamilan. Untuk selanjutnya, metode USG berguna untuk mengetahui bagaimana perkembangan bayi di dalam kandungan dan plasentanya, bahkan juga bisa untuk memperkirakan jenis kelamin bayi.

Pada usia kehamilan 18-23 minggu, kelainan struktural janin sudah bisa terdeteksi dengan menggunakan USG. Ketika usia kehamilan 30 - 34 minggu, kelainan posisi dan pertumbuhan janin sudah dapat diketahui. Kondisi plasenta, tali pusat dan kecukupan air ketubannya juga dapat diketahui.

Hasil pemeriksaan akan diberikan kepada ibu hamil dalam bentuk foto, mirip seperti hasil pemeriksaan rontgen. Bedanya, metode rontgen menggunakan sinar X yang menghasilkan radiasi, sedangkan USG menggunakan metode suara dengan frekuensi 20.000 Hertz yang lebih aman. 

Metode USG memiliki beberapa berbagai macam tipe, yaitu 2D, 3D dan 4D. Secara umum ketiga jenis USG ini memiliki tujuan yang sama, hanya saja semakin besar dimensinya, maka gambar yang muncul akan semakin detail terlihat. Dr Frizar menerangkan perbedaan detailnya adalah sebagai berikut:

- USG 2D menghasilkan gambaran foto biasa yang nampak dari 1 sisi, yaitu dari sisi panjang, lebarnya dan sisi samping.
- USG 3D menghasilkan gambaran foto dengan ketebalan seperti nonton film 3D, jadi seperti aslinya.
- USG 4D menghasilkan gambaran yang bisa bergerak real time, jadi terlihat seperti menonton film.

Menepis kekhawatiran mengenai dampak negatifnya jika sering digunakan, dr Frizar mengatakan bahwa USG aman digunakan. Metode ini hanya menggunakan gelombang suara jadi tidak melepaskan radiasi yang bisa merusak seperti pada prosedur sinar X.

"Minimal 3 kali. Sekali pada trimester pertama, trimester kedua dan ketiga. Tidak akan menimbulkan dampak apa-apa karena ini bukan x-ray, paling-paling siapkan dompetnya saja," pungkas dr Frizar.(pah/vta)

sumber: helath.detik.com






Senin, 22 April 2013

Biaya


BIAYA

Apa yang dimaksud dengan biaya? dan sebutkan macam-macam biaya ?

 Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya dan macam-macam biaya diantaranya adalah: biaya investasi, biaya operasi, biaya tetap, biaya variabel, dan masih banyak lagi yang lainnya

Jelaskan pengertian tentang kurva biaya?

Kurva biaya tetap merupakan garis lurus sejajar sumbu x (output) karena besarnya tidak dipengaruhi besarnya produk.
Kurva biaya variabel tampak melengkung mengikuti efisiensi penggunaan faktor produksi .Apabila secara teknis penggunaan faktor produksi efisien (yang digambarkan oleh elastisitas produksi) maka biaya variabelnya akan rendah, sehingga bila ada kenaikan efisiensi penggunaan faktor produksi akan ada penurunan biaya variabel dan sebaliknya bila ada penurunan efisiensi faktor produksi menyebabkan kenaikan biaya variabel.

Jelaskan mengapa konsep biaya perlu dipertimbangkan oleh semua organisasi perusahaan?

Karena biaya merupakan faktor utama dalam menjalankan segala proses di suatu perusahaan, jika biaya yang di kelola tidak stabil maka kemungkina besar perusahaan akan bangkrut dan tidak bisa melanjutkan proses atau tahapan-tahapan yang telah dibuat.

Jelaskan bagaimana tindakan perusahaan jika tingkat penjualan sangat rendah tetapi perusahaan ingin tetap ada dipasar, konsep seperti apa yang perlu diterapkan perusahaan tersebut?

Dalam situasi seperti ini konsep penawaran sangat berperan penting dalam peningkatan harga pasar atau dengan cara menurunkan nilai harga barang sedikit untuk menarik konsumen lebih banyak.

buatlah pengkategorian biaya?

Biaya Penjualan :
-      Biaya Gaji dan Komisi Penjualan;
-      Biaya Advertensi;
-      Biaya Bahan Pembantu untuk bagian penjualan dan toko;
-      Biaya Depresiasi aktiva tetap bagian penjualan

Produsen



Apa pengertian dari produsen dan sebutkan pengkategorian produsen?

Produsen adalah seorang yang menciptakan barang ataupun membuat barang
pengkategorian produsen : produsen, distributor, agen, pengecer, pengguna

Apa yang dimaksud dengan perilaku produsen?

Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi dan bisa diterima dimasyarakat.

Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi?

Fungsi produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah inputan produksi yang dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi tersebut.

Apa yang dimaksud dengan Least Cost Combination?

menggunakan kombinasi faktor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah.
Syaratnya : MRTS(marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input tersebut.

Bagaimana cara mengoptimalkan produksi?

biaya yang digunakan harus dipandang sebahai keuntungan potensial, bukan pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiansi akan mengingkatkan keuntungan.

Konsep Elastisitas



Apa yang dimaksud dengan elastisitas ?

Elastisitas adalah salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.

Mengapa elastisitas perlu di kaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industry ?

  Elastisitas perlu dikaji lebih dalam oleh perusahaan atau industri karena untuk mengetahui harga pasar agar konsumen/pembeli dapat membeli barang kebutuhan mereka, karena apabila harga yang diberikan oleh sebuah perusahaan terhadap produknya terlalu tinggi masyarakat akan mencari barang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka yang tentunya harganya lebih sesuai dengan pendapatan mereka.

Jelaskan konsep elastisitas harga permintaan dan penawaran, silang dan pendapatan!

-          Elastisitas silang
Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.
-          Elastisitas pendapaatan
Kecenderungan perubahab permintaan suatu barang yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat.

-     Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.

-     Elastisitas Harga Penawaran
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Faktor apa yang menentukan tingkat elastisitas ?
:
·         Tingkat subtitusi : makin sulit mencari subtitusi suatu barang,permintaan makin inelastic
·         Jumlah pemakai : makin banyak jumlah pemakai akan suatu barang makin inelastic
·         Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen : bila proporsi tersebut besar,maka   permintaan cenderung lebih elatisitas
·         Jangka waktu : jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga

 Bagaimana menurut anda tentang konsep elastisitas ?

Konsep elastisitas dalam ekonomi merupakan konsep yang berdasarkan atas tingkat harga suatu barang itu sendiri dan juga pendapatan masyarakat itu sendiri. Kemudian Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan dan dapat menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu.

konsumen



. Konsumen

 Apa yang dimaksud perilaku konsumen

 Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevalusian produk dan jasa demi memenuhi kebutujan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Mengapa perilaku konsumen perlu dikaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau industri?

Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.

Jelaskan pendekatan yang dapat digunakan dalam analisa perilaku konsumen?

Perilaku Kardinal :

Pendekatan kardinal merupakan  kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan  yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung  pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.

Perilaku Ordinal :

Dalam Pendekatan Ordinal daya  guna  suatu barang tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ?

Faktor Sosial : Grup,Pengaruh Keluarga,Peran dan Status.
factor personal : Situasi Ekonomi,Gaya Hidup,Kepribadian dan Konsep .
factor pisikolog : Situasi Ekonomi,Gaya Hidup,Kepribadian dan Konsep .
factor budaya : Subkultur dan Kelas Sosial.

Sabtu, 30 Maret 2013

Ruang Lingkup Ekonomi


Ruang Lingkup Ekonomi
 
1. Definisi & Metodologi Ekonomi
Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut.
Menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta?
Kelangkaan
Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp10.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1 juta perhari akan menghadapi kelangkaan dan pilihan.
Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. „Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk .masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke Disneyland. Atau antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya dengan I-phone. Secara umum, manusia dibatasi oleh waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.
Pilihan
Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.
Menurut  Profesor  P.  A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu  studi  mengenai  individu-individu  dan  masyarakat  membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan  sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.
Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada  hakekatnya  bertujuan  untuk  menjawab  pertanyaan  :  bagaimana  caranya menggunakan  sumber-sumber  daya  atau  pendapatan  tertentu  agar  penggunaan tersebut  dapat  memberikan  kepuasan  dan  kemakmuran  yang  maksimum  kepada individu dan masyarakat.
Perkembangan  ilmu ekonomi  sudah dimulai oleh ARISTOTELES  (350 SM) dan  baru menjadi disiplin  ilmu  tersendiri  sejak  tahun 1776 dengan pelopor ADAM SMITH.  Sedang  ilmu  ekonomi  mikro  yang  kita  kenal  sekarang  dirintis pengembangannya  oleh  ALFRED  MARSHAL  dalam  tahun  1870-an  dengan bukunya : “Principle of Economics”.
Maka Esensi yang dapat kita ambil dari definisi diatas yaitu:
Pertama,  Sumber  pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif jumlahnya. Tidak ada manusia yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kedua,  bagaimana  cara  yang  terbaik  untuk  menetapkan  pikiran  diantara berbagai  alternatif  yang  ada  dengan  mengamati  aktivitas  dan  interaksi  di  antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen, produser, dan pemerintah ).
2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga
Masalah ekonomi sering timbul dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara keinginan pemenuhan kebutuhan dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang bisa memenuhi keinginan tersebut. Hak ini menyebabkan perlunya pembuatan pilihan-pilihan sehingga agar kesejahteraan dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia dapat terpenuhi.
Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan.
Ada 3 persoalan pokok dalam perekonomian :
1. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi?
Pemilihan Barang dan jasa yang akan diproduksi pada suatu kurun waktu tertentu akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor produksi yang sebanding. Semakin banyak suatu barang akan dihasilkan, semakin banyak pula faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktor-faktor produksi yang digunakan di sektor lain harus dikurangi. Maka produksi di sektor lain tersebut akan berkurang.
2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa?
Untuk dapat menghasilakn suatu barang dan jasa dapat digunakan beberapa cara/prosedur/metode. Pemilihan suatu metode harus didasrkan pada prinsip efisiensi yang merupakan faktor dari masalah dasar  kegiatan tersebut dari segi tekniknya dan besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan tinggi maka penggunaan teknik yang modern akan menaikkan efisiensi, begitu pula sebaliknya.
3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut di produksi?
Setiap masyarakat harus memecahkan masalah ini. Mereka harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil tanpa mengurangi kegairahan individu- individu bekerja sehingga ke puncak kesanggupannya. Apabila tujuan ini dapat mencapai maka perataan pendapatan dapat diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Campur tangan diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Sistem Perekonomian
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu Negara .
Mikroekonomi dan Makroekonomi
Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan sebagai aggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi. Gambar 2-1berikut mengilustrasikan circular flow diagram. Dapatkah Anda menjelaskan hubungan antara komponen rumah tangga dan perusahaan melalui diagram tersebut?

Gambar . Circular Diagram Flow
1.Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2. Sistem perekonomian sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
3.Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4.Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5.Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan

Harga  dan jumlah barang yang diperjual-belikan di pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karenanya, analisis penentuan harga dan jumlah barang yang diperjual-belikan di suatu pasar, harus berdasarkan analisis permintaan dan penawaran barang tersebut secara serentak.  Harga pasar atau harga keseimbangan adalah  tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli.  Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.   Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan keseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu dengan  menggunakan tabel (angka)  atau dengan menggunakan grafik (kurve) atau  dengan matematik.
PERMINTAAN-PENAWARAN PASAR DAN KURVA PERMINTAAN PERUSAHAAN
Dua hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang beroperasi di dalam industri yang bersaing sempurna untuk mendapatkan laba maksimum. Sehubungan dengan keputusan output adalah kondisi permintaan dan penawaran pasar serta struktur produksi dan biaya perusahaan. Kondisi permintaan dan penawaran pasar akan menentukan harga keseimbangan pasar yang otomatis akan menjadi harga jual dari produk yang dihasilkan.
Permintaan dan penawaran pasar ditentukan oleh konsumen dan produsen secara keseluruhan di pasar, sehingga harga pasar berada di luar kontrol satu buah perusahaan di dalam pasar tersebut dengan kata lain, satu perusahaan secara individu tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi harga pasar, karena secara relatif ukuran satu perusahaan sangat kecil terhadap pasar. Kondisi ini ditunjukkan oleh gambar 1.0.



menentukan harga keseimbangan pasar Pk, pada harga Pk inilah sebuah perusahaan dapat menjual berapapun output yang dihasilkan, sehingga dengan demikian kurva permintaan sebuah perusahaan bersaing akan horisontal yang ditunjukkan oleh garis horisontal pada 1.0 kiri (DPerusahaan). Kurva permintaan satu perusahaan yang elastis sempurna ini menunjukkan bahwa jika perusahaan menaikkan harga jual outputnya sedikit saja di atas harga pasar, maka semua konsumennya akan beralih ke produsen lain, sehingga penjualan perusahaan yang menaikkan harga jual itu sama dengan nol.
Secara grafik, penentuan tingkat output optimal perusahaan dalam industri bersaing ditunjukkan oleh gambar 1.1. Jika harga pasar adalah Pb, maka Pb memotong kurva BM pada tingkat output Qb. Qb ini menunjukkan tingkat output optimal perusahaan yaitu tingkat output yang memaksimumkan laba. Pada tingkat output yang  lebih kecil dari Qb, harga lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti jika perusahaan meningkatkan produksi, tambahan penerimaan yang diperoleh lebih besar dari tambahan biayanya. Pada kondisi yang lain, dimana tingkat output yang diproduksi lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya perusahaan dari output yang lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya perusahaan penerimaan oleh karena itu perusahaan harus menurunkan tingkat produksinya. Jadi tingkat output yang optimal perusahaan adalah pada Qb. Daerah yang diarsir pada gambar 1.1 menunjukkan laba total yang diraih perusahaan. Pada output sebesar Qb, biaya rata-rata perusahaan adalah AC, Qb. Dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan dari tiap unit output adalah (Pb-AC,Qb). Laba total perusahaan dengan demikian adalah:
p   = (Pb - ACQb) Qb
=  (PbQb - ACQbQb)
=   R-C

Laba ini di dalam ekonomi disebut laba ekonomi atau laba di atas normal. Jika harga pasar yang terjadi Pb sama dengan AC maka penerimaan total perusahaan akan sama dengan biaya totalnya. Situasi ini disebut sebagai perusahaan mendapat laba ekonomi nol atau laba normal. Pada situasi tertentu sebagai penerima harga, perusahaan bersaing mungkin tidak bisa menghindar dari kerugian. Jika kondisi ini yang dihadapi maka hal yang terbaik yang dapat dilakukan adalah meminimalkan kerugian yang mungkin diderita. Sebagai ilustrasi dapat diperhatikan gambar 1.2 harga pasar yang terjadi dimisalkan adalah Pb yang terletak diantara BR minimum dan AC minimum dan AVC minimum. Tingkat output yang optimal (kerugian minimum) bagi perusahaan pada harga Pb terjadi pada kondisi Pb= MC, yaitu tingkat output Qb. Pada Qb perusahaan akan mengalami kerugian. Karena Pb > AVC, maka dari setiap unit Q yang terjual, perusahaan memperoleh penerimaan yang lebih besar dari biaya variabel yang dikeluarkan. Dengan kata lain total penerimaan yang akan diperoleh perusahaan dari output sebesar Qb akan dapat menutup, selunuh biaya variabel total yang dikeluarkan untuk memproduksi Qb tersebut, bahkan masih tersisa. Akan tetapi karena Pb < BR, berarti sebagian dari biaya tetap perusahaan tidak dapat tertutup, sebagian lagi dapat tertutup dari sisa penerimaan yang digunakan untuk menutup biaya variabel.

Bagaimana jika perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi? Kerugian perusahaan akan lebih besar yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Sebagai kesimpulan jika harga pasar yang terjadi terletak antara BR dengan AVC, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Untuk meminimalkan kerugian, lebih baik perusahaan terus berproduksi dibandingkan kerugian dengan tidak berproduksi sama sekali.
Bagaimana seandainya Pb = AVC minimum? Jika ini yang terjadi maka penerimaan total perusahaan akan sama dengan TVC yang berarti penerimaan perusahaan hanya cukup untuk menutup biaya variabel saja. Kerugian perusahaan adalah sebesar seluruh biaya tetapnya. Bagaimana jika perusahan berhenti berproduksi? Kerugiannya akan sama yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Jadi pada kondisi ini konsekuensi dari berproduksi atau tidak adalah sama, perusahaan mengalami kerugian sebesar biaya tetapnya.
Dengan demikian kerugian perusahaan lebih besar dari biaya tetapnya. Untuk meminimalkan kerugian lebih baik bagi perusahaan untuk menghentikan produksi, sehingga kerugian perusahaan hanya sebesar biaya tetapnya saja.

Sumber : http://elearning.upnjatim.ac.id/